Saya iseng buka-buka news feed facebook dan menemukan salah satu temen kuliah saya tingkat pertama dulu alias temen TPB dulu sedang meneruskan studinya di Columbia University. Dari dulu saya suka salut sama dia, gak hanya cantik tapi pinter banget anaknya, jadi dulu suka mikir tuh Tuhan nggak adil yah, udah mah cantik eh otaknya cemerlang pulak hihihihi... Saya tambah kagum setelah dia memutuskan untuk berhijab, agak kaget sih pas tau dia berhijab soalnya dulu dia termasuk anak yang gaul, modis, dan aktif di berbagai macam acara di kampus... But anyway hidayah itu bisa datang kapan saja di mana saja dan pada siapa saja. Dia berhijab lebih dulu daripada saya, makanya dulu waktu belum berhijab saya suka mikir dalam hati "ihhh dia aja berhijab, knapa lo nggak? Nunggu apalagi?".., dia menghabiskan waktunya setelah lulus 

kuliah bukan di kota besar di Jawa seperti Jakarta atau Bandung kampung halamannya melainkan di Makassar... Yah dia diterima bekerja di salah satu bank nasional paling besar di Indonesia... Sebut saja BI hihihi... Terakhir saya komunikasi sama dia ya pas saya di Balikpapan atau masih di luar ya, ketika dia menanyakan kabar saya yang dulu (sampe skarang sih) bekerja di salah satu oilfield service yang boleh dibilang ternama lah (halah :p)... Setelah saat itu kami tidak ada komunikasi sama sekali, saya hanya tau kabar dia melalui sosial media.., tapi salut saya bertambah salut, karena ketika dia menikah dan punya anak dia harus LDM dgn suaminya, sang suami bekerja di Jakarta dan dia beserta putranya yang unyu unyu di Makassar.., time flies now I found her staying in "big apple"... Yes New York menjadi mahasiswi post graduates di Columbia University... empatt jempol saya buat dia, dia bawa anaknya ikut serta... Dan saya tau sulitnya hidup di luar apalagi kehidupan kampus pluralisme dengan kedudukan kita sebagai muslimah berjilbab, menurut saya itu bukan hal yang mudah sama sekali, menitipkan anak di daycare ketika jam kuliah, tetap terlibat dalam acara kampus dengan sang baby diikut sertakan membuat saya terenyuh dan makin bangga dan kagum dengan teman saya yang satu ini... You do great.. Olga!!! Angkatt topiii buat kamuu...

She is one of my inspirations of thousands who makes me more realize to keep being more istiqomah with this hijab  and all challenges coming through ;)

#SA

Pertanyaan itu mrmang tidak akan pernah ada habisnya. Setiap orang punya permasalahannya masing-masing dan jangan pernah menganggap remeh antara satu dan lainnya. Pertanyaan-pertanyaan yang kadang tidak hanya memekakkan telinga namun juga menyayat hati. Pertanyaan seperti "kapan nikah?, kapan nyusul" buat yang masih melajanh di usia yang tidak sepatutnya, atau pertanyaan " udah isi belom? Udah punya momongan berapa?" Buat para pasangan yang belum juga dikaruniai putra di usia perkawinan yang cukup lama.... Pertanyaan-pertanyaan seperti itu mungkin awalnya diangkat untuk sekedar berbasa-basi mengakrabkan diri atau mungkin memang ditujukan untuk perduli, tapi saran saya sebaiknya pertanyaan itu tidak dilontarkan. Kadang saya suka terlintas setiap kali baru ketemu temen yang baru nikah, mau nanya "udah isi belum?" Cuma urung saya lontarkan, karena saya ingat pertanyaan itu mungkin akan menyayat hati walaupun mungkin niat saya tidak demikian, karena mungkin saja mereka punya alasan tertentu sehingga belom berputra ataupun yang sering terjadi adalah kehendak Tuhan untuk menganugerahkan mereka putra belum sampai. Wallahualam, bukankah itu semua rahasia Tuhan... Begitu pula dengan jodoh, maut, dan rezeki lainnya..

Siapa yang tahu usaha apa yang sudah dilakukan mereka untuk mendapatkan jawaban-jawaban dari serentetan pertanyaan masyarakat tersebut. Perlukah seluruh dunia tahu? Menurut saya tidak, cukup kita dan Tuhan yang tahu betapa kita mendamba atas takdir, nikmat, dan anugerahnya yang belum kunjung menyapa kita. Cukup Tuhan yang tahu usaha apa yang telah kita lakukan untuk semua itu... Bagaimana kita mampu menjawab semua rentetan pertanyaan itu, kalau Tuhan pun sang Maha Agung dan Kuasa belum memberikan jawabannya, apa kuasa kita untuk mendahului kehendak Tuhan?!?

Duhai sahabatku, hindarilah pertanyaan-pertanyaan tersebut sekiranya itu terbesit dalam diri untuk diucapkan lisan, maka pendamlah saja dalam hati karena mungkin niat awal bermaksud untuk peduli tapi mana tau malah jadi menyakiti hati... Cukup ikut berbahagia dan berdoa agar takdir dan anugerah Tuhan tersebut dapat menyapa saudara kita sekalian.....

- SA- 

Yak hari ini adalah hari libur seharusnya tetapi dari pagi subuh jam 5 sudah disibukkan dengan imel2 kantor tentang kerjaan yang kudu direspon cepet... Jeleknya lagi hari ini saya mengulangi kesalahan sama berulang2 pagi tadi (huks...)... not such a good day!

Jadi niatnya hari ini mau libur seneng2 eh jadi kepikiran kerjaan... anyway apart from that there was big thing...hmmm kind of big project/resolution of mine... di awal taun ini saya sempet punya resolusi untuk mengurangi interaksi saya dengan henpon khususnya dengan socmed2 itu...kurangi sebisa mungkin jumlah waktu yang dihabiskan untuk megang2 dan mandangin henpon maenan socmed... back to old good habbits macam membaca dan nonton dvd seperti era smart phone dan socmed belom booming... keknya hidup lebih indah dan lebih manusiawi... Ini kumpul2 sama temen makan or nongkrong semua sibuk sama henpon masing2 entah game, chatting, or socmed lain...
belom lagi kebiasaan buruk megangin dan cek2 henpon sebelom tidur dan pas bangun tidur... argghhhh kebiasaan buruk banget itu... saya pengen ngurangin kebiasaan itu sedikit demi sedikit. kembali ke kehidupan yang lebih normal seperti sedia kala...
kembali ke buku.. tambah banyakin lagi jumlah buku yang dibaca... dan hal2 lainnya ketimbang mainin henpon dan socmed yang cenderung jadi bikin kepo dan ujung2nya ngeGJ sendiri hihihihi *curcol*

Ohiya satu lagi... saya akui kekalahan saya setelah sekian tahun... smoga semuanya indah berjalan sebagaimana proporsi nya masing2... and as you said to me  smoga tahun ini menjadi tahunnya... aamiin untuk kita masing2... tarik bibir untaikan senyum, damaikan hati walau tidak mudah namun usia bertambah yang secara langsung memaksa kita pun untuk menanggapi segala sesuatu nya dengan lebih bijaksana....

Semua sudah digariskan sejak kita berusia 4 bulan di dalam kandungan ibu kita masing-masing bukan hi all readers...

Duhhh random banget topik postingan saya kali ini, jumping2 gak jelas dari masalah kesalahan, kerjaan, sampe takdir....

Bismillah... ayo wujudkan resolusi itu :)

#SA

It's been two years! This is the longest period... The situation was reversed... I am looking for the end of this journey. Where and when the destiny will finally stay on us to see!

Hmmm beberapa kali saya temui papan pengumuman, ataupun secarik kertas A4 atau pun A3 yg ditempel di dekat mushola di beberapa mall di jakarta yang bertuliskan "mushola khusus customer, para pegawai silahkan memakai mushola di lahan parkir basement"...
Menanggapi itu, saya pribadi agak kurang sreg dan setuju. Imho loh ya, mushola itu kan rumah Allah, tempat orang bertemu dengan Allah dan melakukan ritual suci menghadap-Nya, harusnya kan siapa saja berhak bertamu ke rumah Allah tersebut tidak pandang dia customer atau bukan, boss atau bawahan toh di mata Allah solat hamba Nya tidak dinilai dari jabatan dan segala tetek bengeknya.
Allah menganggap semua hamba Nya sama di dalam rumah Nya apalagi orang ke mushola kan pasti untuk beribadah.. Bukan untuk hal aneh-aneh... Ada yg bilang "mungkin ga boleh disatuin krn karyawan suka tidur di mushola" hmmm menyangkut hal ini kan sudah ada pengumuman juga di dalam mushola "dilarang tidur" , jadi menurut saya yah tetap harusnya tidak usah dipisahkan atau dibeda-bedakan. Semua berhak jadi tami di rumah Allah :)

Sore ini saya tersadari dengan sebuah video yang secara tidak sengaja saya temukan di salah satu socmed saya. Video serupa pernah saya lihat namun dgn durasi yg lebih singkat, ya video yang saya lihat enam tahun yang lalu yang contentnya hampir sama. Melihat video itu spontan otak dan pikiran saya kembali melayang ketika saya melihat video itu pertama kali.
Video yang menggambarkan tempat impian untuk bertumbuh kembang dan menjalankan beberapa persen dari perjalanan hidup saya sejak jaman kuliah, yah namun saya harus kembali ke dunia nyata bahwasanya impian dan keinginan saya tersebut mungkin belum beririsan dengan jalan takdir Tuhan, saat saya tahu bahwasanya video itu bukan untuk saya seperti enam tahun yang lalu hehehe... Hidup harus berjalan walaupun terkadang apa yang sangat kita harapkan dan impikan tidak pernah beririsan dengan takdir Tuhan...
Mungkin Tuhan punya mimpi yang lain untuk saya di tempat yang lain yang akan saya jejaki dengan langkah kaki saya sendiri... Aaamiiin :)

#SA

suddenly this morning, this old song aired in the radio that I used to listen to...
Just listen to the lyrics so carefully...and it was so beautiful hihihihi... here it is...

                                                              "I Knew I Loved You"

Maybe it's intuition
But some things you just don't question
Like in your eyes
I see my future in an instant
and there it goes
I think I've found my best friend
I know that it might sound more than
a little crazy but I believe


I knew I loved you before I met you
I think I dreamed you into life
I knew I loved you before I met you
I have been waiting all my life

There's just no rhyme or reason
only this sense of completion
and in your eyes
I see the missing pieces
I'm searching for
I think I found my way home
I know that it might sound more than
a little crazy but I believe



A thousand angels dance around you
I am complete now that I found you

#SA

Yak salah satu resolusi di taun 2013 saya adalah bagaimana caranya mengembalikan berat badan saya menjadi kepala "4" alis berkisar di sekitar empat puluh sekian... 49jg gapaps. Soalnya dua taun terakhir sejak di jakarta berat badan saya stabil di kepala 5 huhuhu T_T padal normalnya saya biasanya itu sekitar 48an. Hmmm pernah sih dulu jaman kerja saya di cina dan satu taun pertama saya di balikpapan stagnan berat badan saya 44-45...kurus abis saya kala itu kayak orang sakit gak dikasih makan. Padahal gak pake diet gak pake macem2 turun aja gituh... Itu berat segitu terakhir saya smp kali...nah baru deh setelah itu entah ini si bobot tubuh manteng di 52-53. :(... Suka miris menangis histeris (sumpah ini lebay :p) kalo liat celana2 saya di lemari yang ukuran S heyyy even ada satu jeans saya ukurannya 26 (shockkk di balikpapan gw masih sempet pake jeans ukuran 26) sdgkan skrg mah XL atau 29-30 makkkk ( tepok jidat ). Beberapa minggu yg lalu pernah buru2 saya mau ke kantor asal ambil aja celana bahan dari lemari eh taunya pas dipake mentok sampe paha saja huhuhu...dan begitu dicek bener kan S huks... Anyway targetnya adalah bagaimana mengembalikan bobot tubuh saya ke seperti bobot normal saya pada layaknya....semangkaaa!!! Semangatt kaka!!! :)

#SA